Mungkin kamu sudah membaca daftar game Android terbaik ataupun daftar game Android gratis wajib main yang telah kami susun, namun kamu menyadari bahwa game yang telah diunduh rupanya tak bisa dimainkan tanpa koneksi internet. Menyebalkan bukan?DAFTAR 7 game terbaik tahun 2016
Saya bisa membayangkan betapa pedihnya perasaanmu saat kendala bermain game mobile tadi menimpa kamu kawan. Oleh karena itu lewat daftar spesial ini, tim Tech in Asia Indonesia telah memilihkan beberapa game offline gratis terbaik yang wajib melengkapi koleksi game kamu di Android. Enjoy.
Update: Kami telah menyortir beberapa game di dalam daftar sebelumnya dan menggantinya dengan beberapa game dari kategori terbaik demi kepuasan kalian bermain. Beberapa game yang kami hilangkan antara lain adalah Slayin, kompilasi game keluaran Ketchapp, Bonbon Cakery dari Kairosoft, dan lain-lain.
Pixel Dungeon
Pixel Dungeon merupakan hiburan RPG instan yang wajib untuk dicoba gamer mobile. RPG roguelike klasik ini merupakan pengembangan engine game open source yang dikerjakan developer tunggal Watabou dan terinspirasi dari game klasik seperti Brogue. Menariknya lagi, ada lebih dari satu jenis Pixel Dungeon yang bisa kamu mainkan di luar sana dan semuanya menyajikan aturan gameplay roguelike yang berbeda-beda.
Tidak ada jalan cerita ataupun cutscene menarik yang melatarbelakangi alasanmu menuruni dungeon mematikan di Pixel Dungeon. Yang ada hanyalah kamu belajar banyak dari “kematian” karaktermu sebelumnya dan mengulangi petualanganmu lagi guna menjawab rasa penasaran sejauh mana kamu bisa bertahan menuruni lantai dungeon yang semakin berbahaya di sini.
Review Shattered Pixel Dungeon – Perombakan Kecil Dari Pixel Dungeon untuk Membuatmu Mati Berulang-Ulang
Alto’s Adventure
Aksi melesat di atas tanjakan salju sambil beratraksi di udara tidak pernah seindah permainan Alto’s Adventure. Meskipun gameplay yang dihadirkan bukanlah sesuatu yang orisinal, namun game ini memiliki beragam hal yang menjadikannya menarik untuk dimiliki, mulai dari visual yang indah namun tidak berat, gameplay yang mudah dipelajari, waktu bermain yang relatif singkat (kecuali jika kamu sangat jago), dan yang penting bisa dimainkan secara offline.
Salah satu bagian yang paling menarik dari Alto’s Adventure adalah pergantian waktu yang terus berjalan baik itu di saat kamu berdiam diri di menu utama atau ketika kamu kalah bermain. Pergantian pagi dan malam yang dramatis ini menjadi semakin indah, ketika alunan musik Alto’s Adventure diperdengarkan dan kamu sendiri memainkan game ini dengan earphone yang terpasang di telinga.
Review Alto’s Adventure – Pengalaman Tak Berujung yang Indah
Tika Taka Soccer
Sebagai satu game bola dengan tampilan grafis pikselnya menyerupai game dari era console NES, Tiki Taka Soccer tak hanya menyajikan permainan bola yang menarik tapi juga benar-benar memaksimalkan kontrol layar sentuh dengan baik.
Untuk sebuah game bola (yang gratis), Tiki Taka Soccer membutuhkan kesabaran yang tinggi ketika pertama kali dimainkan, apalagi di awal-awal permainan di mana anggota tim kamu masih di bawah rata-rata dengan dana yang bisa dibilang tipis. Namun jika kamu sudah berhasil melewati masa kritis tersebut, maka game ini akan sangat-sangat adiktif dan menyenangkan.
Review Tiki Taka Soccer – Super Sulit namun Super Adiktif
Dumb Ways to Die 2
Siapa sangka jika sebuah game yang awalnya dibuat untuk mengampanyekan keselamatan pengguna kereta kemudian bisa berkembang besar menjadi sebuah game arcade yang menarik sekali untuk dibuatkan sekuelnya. Itulah yang dialami Dumb Ways to Die, game buatan Metro Trains yang telah mendapatkan seri kedua dengan tema yang jauh lebih absurd dibandingkan iterasi pertamanya.
Sama seperti seri pendahulunya, di sini kamu menjumpai beragam mini game menarik dengan tema yang jauh dari kesan serius, mulai dari bermain ranjau, lompat halang rintang, menutup pintu, dan berbagai hal konyol lainnya.
Does Not Commute
Does Not Commute merupakan game mengemudi bagi mereka yang ingin merasakan aksi yang sedikit berbeda. Dengan tampilannya yang mengangkat kehidupan kota surealis di tahun 1970, Does Not Commute mengajakmu berkendara mengelilingi kota sambil menghindari lalu lintas yang semakin kacau akibat ulah dari rekam jejak permainan mobil kamu sebelumnya.
Bagian menariknya lagi, setiap kendaraan yang kamu kemudikan memiliki kisah pengemudinya masing-masing, mulai pegawai kantoran yang buru-buru terlambat masuk kerja, hingga penjual es krim yang hanya ingin berbelanja kebutuhan pokok. Semuanya memiliki personalitas yang menjadikan Does Not Commute bukan sekedar game mengemudi biasa.
Giant Boulder of Death
Bosan bermain game runner yang mengharuskanmu berlari menghindari bermacam halang rintang yang menghadang di depan jalur berlarimu? Bagaimana jika sekarang kamu bermain game runner unik di mana tujuanmu di sana adalah melibas semua halang rintang tadi demi mendapatkan skor terbaik.
Premis itulah yang digodok Adult Swim melalui game Giant Boulder of Death. Sesuai judulnya, di sini kamu diberi kesempatan menjadi batu raksasa mematikan dan melakukan penghancuran masal dengan cara menggelinding menuruni pemukiman manusia yang tinggal di bawah gunung. Dengan gameplay yang simpel, seru, gratis, dan bisa kamu mainkan secara offline, Giant Boulder of Death merupakan game klasik favorit saya di daftar ini.
Magic Touch: Wizard for Hire
Bila kamu menyukai aktivitas menggambar, sulit rasanya saya untuk tidak merekomendasikan Magic Touch: Wizard For Hire sebagai game sekaligus pelatih jarimu agar mahir menggambar secara cepat. Game ini menempatkan kamu sebagai penjaga benteng yang diserbu pasukan robot dari langit.
Untuk menggagalkan upaya mereka, kamu harus menggambar motif yang diperlihatkan di layar, agar balon yang mendaratkan mereka pecah dan membuatnya jatuh berdebam ke tanah. Tak hanya itu saja, kamu bahkan bisa menggambar beberapa motif sihir keren yang akan membantumu menghalau kedatangan mereka. Mulai dari sambaran petir, dinding api, penghenti waktu, dan lain sebagainya.
Review Magic Touch: Wizard For Hire – Simsalabim Gambar Apa … Plop! Plop! Plop!
EmoticonEmoticon